Teori Masuknya Agama Hindu-Buddha di Indonesia

Hallo sobat semuanya dimana pun anda berada. Kali ini di blogku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu tentang macam-macam teori yang menyatakan tentang masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia.

Setelah masa praaksara, kehidupan masyarakat Indonesia memasuki  masa Hindu-Buddha. Masa ini sering disebut masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur budaya India di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha terjadi berbagai kemajuan, baik dalam bidang pemikiran maupun hasil-hasil budaya. Dengan masuknya pengaruh Hindu-Buddha, kebudayaan bangsa Indonesia menjadi semakin beragam. Kondisi ini terjadi karena bangsa Indonesia memadukan kebudayaan asli dengan kebudayaan Hindu-Buddha.


Ada beberapa teori yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia. Tiap-tiap teori disertai dengan bukti pendukung yang kuat. Beberapa teori tentang masuknya Hindu-Buddha adalah yakni :

1. Teori Waisya
Teori Waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Menurut teori ini, pengaruh HIndu-Buddha di Indonesia dibawa oleh para golongan pedagang (waisya) India dan disebarkan melalui jalan damai. Sebagian pedagang menetap di Indonesia kemudian menikah dengan penduduk asli Indonesia. Melalui pernikahan tersebut, pengaruh kebudayaan India menyebar dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

2. Teori Kesatria
Teori Kesatria dikemukakan oleh R.C. Majundar. Menurut teori ini, pengaruh Hindu-Buddha berkembang dengan munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Indonesia disebabkan oleh peranan kaum kesatria atau para prajurit India. Para prajurit di India diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat J.L. Moens yang menyatakan para kesatria melarikan diri dan mendirikan kerajaan di Indonesia karena mereka kalah perang di India Selatan.

3. Teori Brahmana
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Menurut teori ini, pengaruh Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana (pendeta, agamawan). Pendapat ini didasarkan atas temuan prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, yang hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Para kaum Brahmana diundang ke Asia Tenggara untuk keperluan upacara keagamaan. Seperti pelaksanaan upacara inisiasi yang dilakukan oleh para kepala suku agar mereka menjadi golongan kesatria.

4. Teori Arus Balik
Teori arus balik dikemukakan oleh F.D.K. Bosch. Menurut teori ini, banyak pemuda di wilayah Indonesia belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Kelompok pemuda tersebut kemudia belajar dan dididik oleh orang India ditempat belajar yang disebut sanggha. Setelah memperoleh ilmu, mereka akan kembali ke wilayah Indonesia untuk menyebarkan agama Hindu-Buddha tersebut.

5. Teori Sudra
Teori Sudra dikemukakan oleh Von van Feber. Menurut teori ini, Von van Feber mengungkapkan peperangan yang terjadi di India menyebabkan golongan sudra (budak) menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diperkirakan golongan sudra berperan dalam penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia.

Dapat disimpulkan teman-teman, ada 5 teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai teori masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia, yakni :
  1. Teori Waisya : Dibawa oleh pedagang.
  2. Teori Kesatria : Dibawa oleh prajurit.
  3. Teori Brahmana : Dibawa oleh kaum pendeta atau agamawan.
  4. Teori Arus Balik : Dibawa oleh masyarakat lokal yang belajar di India.
  5. Teori Sudra : Dibawa oleh  budak atau pembantu.
Demikian penjelasan mengenai beberapa teori yang menyatakan tentang masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat. Sekian terima kasih.
Read More

Macam-macam Zaman Praaksara secara Arkeologis

Hallo sobat semuanya dimana pun anda berada. Kali ini di blogku Ilmu Sosial aku akan beri ilmu tentang 2 macam zaman pada masa praaksara secara arkeologis. Selain secara arkeologis ada juga pembagian zaman secara geologis, bisa dibaca disini.

Periodasi secara arrkeologis didasarkan pada benda-benda peninggalan budaya masyarakat pada masa praaksara. Para ahli arkeologi membagi zaman praaksara menjadi dua macam, yaitu zaman batu dan zaman logam. Penjelasan mengenai zaman batu dan zaman logam sebagai berikut.

1. Zaman Batu
Zaman batu merupakan zaman ketika sebagian besar perkakas atau peralatan penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Berdasarkan  hasil temuan arkeologis, zaman batu dibagi menjadi beberapa zaman berikut ini.

  • Zaman paleolitikum (zaman batu tua) berlangsung pada masa pleistosen akhir selama sekira 600.000 tahun. Ciri-ciri benda peninggalan zaman paleolitikum antara lain alat-alat batu yang masih bersifat kasar dan cara pembuatannya tidak diasah. Contoh peninggalannya yaitu kapak genggam dan kapak perimbas.
Gamabar Kapak Genggam

  • Zaman mesolitikum (zaman batu tengah) dimulai pada akhir zaman es atau sekira 10.000 tahun yang lalu. Manusia pada masa sudah hidup menetap. Akan tetapi, ciri-ciri peninggalannya masih seperti zaman paleolitikum, yang bersifat kasar. Benda peninggalan pada zaman mesolitikum antara lain kapak sumatra atau sumatralith. Kapak ini sejenis dengan kapak genggam yang ditemukan  didalam bukit kerang disepanjang pantai utara Sumatra. Selain itu, zaman ini meninggalkan kjokkenmoddinger dan abris sous rouche. Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur yang menggunung ditepi pantai, biasanya berupa kulit kerang, dan tulang ikan. Sedangkan abris sous rouche merupakan gua sebagai tempat tinggal yang bagian atasnya tertutup sehingga terlindung dari panas dan hujan.
Kjokkenmoddinger yang berupa sampah kulit kerang

  • Zaman neolitikum (zaman batu muda) berlangsung sejak sekira 1.500 sebelum masehi. Pada zaman ini manusia hidup menetap dengan kehidupannya bercocok tanam, membuat tembikar, dan membuat tenunan. Ciri-ciri peninggalannya antara lain alat batu yang sudah diasah dan pembuatannya lebih halus. Contoh benda peninggalannya yaitu kapak lonjong dan kapak persegi.
Gambar Kapak Lonjong

  • Zaman megalitikum (zaman batu besar) ditandai munculnya kebudayaan dalam bentuk monumen yang terbuat dari batu berukuran besar untuk menghormati arwah nenek moyang. Benda peninggalannya seperti menhir, dolmen, kubur peti batu, waruga, sarkofagus, punden berundak, dan patung.
Menhir merupakan peninggalan zaman megalitikum

2. Zaman Logam
Zaman logam atau zaman perundagian merupakan zaman dimana benda peninggalannya tebuat dari logam. Pada zaman ini manusia sudah mengenal teknik melebur dan mencetak logam menjadi peralatan yang dinginkan. Zaman logam berbagi menjadi zaman tembaga, perunggu, dan besi. Periode ini disebut masa perundagian karena dalam masyarakat muncul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Kepandaian melebur perunggu dan besi berasal dari kebudayaan Dongson di Teluk Tonkin (Vietnam).

Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Di Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan zaman besi, sedangkan zaman tembaga tidak. Ini dikarenakan kebudayaan logam masuk ke Indonesia pada zaman perunggu dan zaman besi. Benda peninggalan pada zaman logam seperti kapak corong, nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, dan candrasa.

Gambar Candrasa peninggalan zaman logam

Demikan penjelasan ini dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih.
Read More

Macam-macam Zaman Praaksara secara Geologis

Hallo sobat semuanya dimanapun anda berada. Kali ini diblogku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu kepada kalian tentang 4 macam zaman pada masa praaksara secara geologis. Perkembangan kehidupan masa praaksara dapat diketahui melalui periodisasi atau pembabakan zaman praaksara. 

Sebelum adanya kehidupan, bumi mengalami beberapa perubahan. Pada awalnya bumi dalam keadaan panas dan pijar. Pada masa itu tidak ada satu pun makhluk yang hidup pada masa itu. Selanjutnya, bumi mulai mendingin dan terbentuklah kerak atau kulit bumi. Seiring mendinginnya suhu bumi, kehidupan makhluk hidup mulai muncul.

Ilustrasi gambar Bumi yang kita tempati

Proses perubahan bumi terbagai atas beberapa fase atau zaman. Tiap-tiap fase perubahan bumi memerlukan waktu yang lama hingga jutaan tahun. Menurut ahli geologi, sejarah perkembangan bumi terbagi menjadi empat zaman berikut.

1. Zaman Azoikum
Zaman azoikum berasal dari kata a yang berarti tidak, dan zoon yang berarti hidup. Zaman azoikum merupakan zaman ketika bumi masih sangat panas sehingga belum memungkinkan adanya tanda-tanda kehidupan. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu archaikum dan pracambrium. Periode ini terjadi sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa ini hanya terdapat binatang-binatang yang belum memiliki tulang.

2. Zaman Paleozoikum
Zaman paleozoikum berasal dari kata paleos yang berarti purba atau tua. Zaman paleozoikum merupakan zaman ketika dibumi terdapat kehidupan makhluk yang pertama atau tua. Periode ini terjadi sekitar 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini terbagi menjadi beberapa zaman seperti, cambrium (mulai ada kehidupan primitif), silur (mulai ada kehidupan hewan bertulang belakang tua), devon (mulai ada kehidupan binantang jenis amfibi tertua), carbon (mulai ada hewan yang merayap) dan pern (mulai ada hewana darat).

3. Zaman Mesozoikum
Zaman mesozoikum berasal dari kata meso yang berarti pertengahan. Zaman mesozoikum merupakan zaman pertengahan. Periode ini terjadi sekira 140 juta tahun yang lalu. Kehidupan bumi pada zaman ini mulai berkembang. Kondisi tersebut ditandai dengan munculnya hewan reptil besar seperti dinosaurus dan atlantosaurus, ikan-ikan besar, dan beberapa binantang menyusui. Periode ini dibagi lagi menjadi trias (terdapat kehidupan ikan, amfibi, reptil), jura (terdapat reptil sebangsa katak), dan calcium (terdapat burung pertama, dan tumbuhan berbunga).

Dinosaurus merupakan makhluk hidup pada zaman mesozoikum

4. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikum berarti zaman baru atau muda. Periode ini terjadi sekitar  60 juta tahun yang lalu. Zaman neozoikum dibagi menjadi dua zaman, yaitu zaman tersier dan kuarter.

  • Zaman tersier, jenis-jenis reptil mulai punah dan banyal ditemukan binatang yang menyusui. Contohnya jenis gajah purba (mammuthus), beberapa kera seperti gorila dan orang utan.
  • Zaman kuarter, zaman ini adalah awal dari kehidupan manusia pertama dimuka bumi. Yaitu zaman ditemukannya ketika Homo sapiens mulai hidup.
Demikian, penjelasan ini dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih.
Read More

Apa Itu Masa Praaksara

Hallo sobat semuanya. Kali ini diblogku Ilmu Sosial aku akan menjelaskan tentang pengertian masa praaksara. Kehidupan manusia dimuka bumi telah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Sejak saat itu kehidupan manusia terus berkembang. Dari waktu ke waktu kehidupan manusia mengalami perkembangan ke arah yang lebih maju dari sebelumnya. Kehidupan manusia di bumi diawali dari masa sebelum mengenal tulisan. Masa tersebut biasa disebut sebagai masa praaksara. Untuk mengenal masa praaksara lebih jauh, simak penjelasan berikut.

Masa praaksara merupakan periode dalam kehidupan manusia ketika manusia belum mengenal tulisan. Pra berarti sebelum dan aksara berarti tulisan. Zaman praaksara juga dikenal dengan zaman nirleka. Nirleka berasal dari kata nir yang berarti tidak dan leka yang berarti tulisan. Berarti zaman yang tidak ada tulisan. Jadi, masa praaksara atau zaman nirleka berarti zaman ketika manusia belum atau tidak mengenal tulisan.


Masa praaksara berlangsung sejak manusia belum mengenal tulisan hingga mulai mengenal tulisan. Mengapa tulisan menjadi pembatas masa praaksara ? Aksara atau tulisan  atau tulisan merupakan hasil kebudayaan manusia. Aksara digunakan untuk berkomunikasi dan menyimpan informasi. Manusia yang telah mengenal tulisan biasanya meninggalkan catatan-catatan tertulis kepada generasi selanjutnya. Catatan tersebut dapat berupa batu tertulis (prasasti) atau naskah-naskah kuno. Melalui catatan tersebut, generasi penerus dapat mengetahui kehidupan manusia pada zaman dahulu. Dengan demikian, perkembangan tulisan menjadi faktor penting untuk mengetahui suatu peradaban.

Berakhirnya masa praaksara di setiap daerah berbeda-berbeda. Bangsa Mesopotamia saja mulai mengenal tulisan sekitar tahun 3.000 sebelum Masehi. Dapat disimpulkan bahwa bangsa Mesopotamia telah meninggalkan masa praaksara sekitar tahun 3.000 sebelum Masehi. Lalu, kapan bangsa Indonesia mengenal tulisan ? Masyarakat Indonesia diperkirakan mulai mengenal tulisan pada tahun 400 Masehi. Perkiraan ini didasarkan pada penemuan Yupa (Batu tertulis peninggalan Kerajaan Kutai) di Muarakaman, Kalimantan Timur. Bahasa dan bentuk huruf yang digunakan pada Yupa menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat sekira tahun 400 Masehi.

Prasasti Yupa, sumber wikipedia

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, masa praaksara merupakan masa dimana manusia belum mengenal tulisan sehingga masa ini tidak terdapat peninggalan tertulis. Kehidupan manusia pada masa ini dapat dipelajari melalui benda-benda peninggalan manusia yang hidup pada masa itu. Peninggalan itu dapat berupa fosil dan artefak. Dari fosil para ahli mengetahui pertumbuhan fisik makhluk hidup pada masa praaksara. Sementara itu, artefak membantu para ahli memperkirakan perkembangan kehidupan manusia pada masa praaksara.

Demikian penjelasan ini dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terimakasih.
Read More

Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Hallo sobat semuanya dimanapun anda berada. Kali ini di blogku Ilmu Sosial aku akan membahas tentang Faktor Pendorong Interaksi Sosial. Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat didorong oleh beberapa faktor. Faktor pendorong interaksi sosial dapat berasal dari dalam ataupun luar individu. Apa saja faktor pendorong terjadinya interaksi sosial ? Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial sebagai berikut.

a. Imitasi
Imitasi merupakan sikap yang menunjukkan kecenderungan seseorang dalam meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Imitasi dapat bersifat positif dan negatif. Imitasi yang bersifat positif dapat mendukung proses sosial yang mengarah pada pola kerja sama. Sebaliknya, imitasi yang bersifat negatif dapat menggoyahkan kondisi sosial dan budaya masyarakat. Contohnya seseorang meniru gaya rambut idolanya.

Mengikuti gaya rambut idola merupakan contoh Imitasi

b. Sugesti
Sugesti merupakan sikap, pandangan, dan pendapat orang lain yang diterima tanpa pikir ulang. Sugesti belum tentu diberikan oleh orang lain, tetapi dapat berasal dari diri sendiri. Sugesti menunjukkan suatu tindakan yang dilakukan tanpa berpikir panjang. Sugesti dapat dilakukan melalui saran, kritik, dan tindakan/perilaku.

Menerima saran dan kritik seseorang tanpa pikir ulang merupakan contoh Sugesti

c. Indentifikasi
Identifikasi merupakan sikap yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan sesorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi bersifat lebih mendalam jika dibandingkan dengan imitasi. Proses identifikasi didorong dengan keinginan untuk belajar dari pihak lain yang patut diteladani. Contohnya anak rajin, sopan,  jujur dan pekerja keras yang ia teladani dari sikap orang tuanya.

Anak yang pekerja keras meniru sifat orang tuanya yang pekerja keras pula

d. Simpati
Simpati merupakan proses ketertarikan seseorang kepada pihak lain yang berkaitan dengan perilaku atau penampilan seseorang. Simpati muncul berdasarkan dorongan perasaan. Proses simpati dapat berkembang secara lebih dalam. Simpati mengarahkan kepada perasaan seseorang pada ekspresi, kekaguman, kesenangan, dan kedekatan.

Kekaguman dengan orang lain merupakan contoh Simpati

e. Empati
Empati merupakan kemampuan seseorang untuk mengolah emosi seakan dia mengalami kondisi yang dirasakan oleh orang lain. Sikap empati yang dikembangkan dengan baik, membuat seseorang memiliki sikap peduli sosial yang tinggi. Contohnya bakti sosial dan memberi bantuan/sumbangan.

Memberi sumbangan merupakan contoh Empati

f. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang. Motivasi bisa muncul dari diri sendiri maupun orang lain. Motivasi yang muncul dari orang lain menunjukkan bahwa orang lain memberikan dorongan dan semangat agar seseorang mampu memperbaiki kualitas hidupnya.

Motivasi memberikan seseorang semangat dalam menjalani kehidupan

Demikian penjelasan tentang faktor pendorong interaksi sosial. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih, sampai jumpa.
Read More

Interaksi Sosial - Pengertian Para Ahli, Ciri-ciri, dan Syarat-syarat

Hallo sobat semuanya dimanapun anda berada. Kali ini dibloku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu mengenai Interaksi Sosial. Aktivitas berbicara, bekerja sama, atau berdiskusi merupakan salah satu contoh interaksi sosial. Lantas, apa itu interaksi sosial ? Apa saja ciri dan syarat interaksi sosial ? Begini penjelasannya.

A. Pengertian Interaksi Sosial


Berdiskusi merupakan salah satu bentuk Interaksi Sosial

Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan sosial yang terjadi antara satu orang dengan yang lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Bagaimana pengertian interaksi sosial menurut para pakar ? Begini menurut mereka.
  1. Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah dasar dari proses sosial yang terjadi akibat adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis.
  2. Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih dengan tindakan saling memengaruhi dan mengubah satu dengan yang lainnya. 
  3. John Thibaut dan Harold Kelley, interaksi sosial adalah peristiwa yang saling memengaruhi antara dua orang atau lebih.
  4. George C. Homans, interaksi sosial adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk menstimulus respons dari pihak lain.
  5. J.L. Gillin dan J.P. Gillin, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, serta antarkelompok.
B. Ciri-ciri Interaksi Sosial

Menurut Charles P. Loomis, sosiolog asal Amerika Serikat, ciri-ciri interaksi sosial antara lain yaitu :
  1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
  2. Adanya komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol.
  3. Adanya tujuan yang akaan dicapai.
  4. Adanya bentuk dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa akan datang. 
C. Syarat-syarat Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terbentuk apabila memenuhi persyaratan khusus. Sebagai contoh, apabila kamu menyapa teman kamu, dan dia menanggapi atau membalas sapaanmu, berarti kamu telah terpenuhi syarat interaksi sosial. Ada dua syarat interaksi sosial yaitu kontak sosial dan komunikasi :

1. Kontak Sosial
Kata kontak (contact) berasal dari bahasa Latin, con atau cum dan tango. Con atau cum berarti bersama-sama. Sedangkan Tango artinya menyentuh. Dengan demikian, kontak sosial berarti bersama-sama menyentuh. Kontak sosial dapat terbentuk apabila ada respons dan tanggapan dari pihak lain. Saling berjabat tangan, saling melempar senyuman, dan bertatap muka merupakan salah satu bentuk kontak sosial. 

Berjabat tangan dan melempar senyuman merupakan bentuk kontak sosial

Kontak sosial memiliki dua sifat yaitu positif dan negatif.
a) Kontak sosial positif, artinya tindakan seseorang mendapat respons dan tanggapan dari pihak lain sehingga membentuk proses interaksi tahap lanjut.
b) Kontak sosial negatif, artinya tindakan seseorang tidak mendapat respons dan tanggapan dari pihak lain. Akibatnya kontak sosial tidak akan dilanjutkan menjadi interaksi sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, dalam kehidupan sehari-hari individu melakukan kontak sosial yang dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Kontak sosial primer, artinya pihak komunikator menyampaikan pesan secara langsung kepada pihak komunikan. Contohnya seperti berbicara dengan tatap muka secara langsung.
b. Kontak sosial sekunder, artinya pihak komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan melalui perantara pihak ketiga (orang) atau alat komunikasi. Contohnya berbicara melalui telepon (sekunder langsung) dan mengirim surat kepada teman melalui kantor pos (sekunder tidak langsung).

2. Komunikasi
Komunikasi merupakan aksi antara dua pihak atau lebih yang melakukan hubungan dalam bentuk saling memberi tafsiran atau pesan yang disampaikan setiap pihak. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses pertukaran informasi, konsep, ide, pikiran, gagasan, dan perasaan antara dua orang atau lebih.

Menelpon merupakan bentuk komunikasi

Proses komunikasi dapat terjadi apabila melalui unsur-unsur berikut yaitu.
a) Sumber informasi, adalah orang yang mengirim pesan (komunikator).
b) Pesan, adalah isi komunikasi yang disampaikan, dapat berupa simbol verbal atau nonverbal.
c) Saluran komunikasi, adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
d) Komunikan, adalah orang yang menerima pesan.
e) Umpan balik, adalah bentuk respons dan tanggapan yang disampaikan.
f) Gangguan, adalah segala bentuk kendala yang menyebabkan terganggunya komunikasi.

Demikian penjelasan tentang pengertian Interaksi Sosial, ciri-ciri, dan syarat-syarat dari interaksi sosial. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Read More

Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian

Hallo sobat semuanya dimana pun anda berada. Diblogku Ilmu Sosial ini aku akan kasih ilmu tentang pengertian, dan peran pelaku ekonomi dalam perekonomian. 

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari kegiatan ekonomi. Kegiatan yang dilakukan manusia sehari-hari hampir semuanya berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Coba perhatikan baju dan celana yang kalian kenakan sekarang. Itu semua merupakan hasil dari kegiatan ekonomi. Untuk mengenal pelaku ekonomi sepenuhnya, simak penjelasan berikut ini.

  • Pengertian Pelaku Ekonomi
     Pelaku ekonomi adalah suatu lembaga atau setiap orang yang melakukan suatu kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tersebut yaitu konsumsi, distribusi, dan produksi. Pelaku ekonomi dibagi menjadi empat, yaitu rumah tangga keluarga/konsumen, rumah tangga perusahaan/produsen, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar negeri.
Ilustrasi Pelaku Ekonomi

  • Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian
   Tadi, kamu telah mengetahui pengertian dan bentuk-bentuk pelaku ekonomi. Setiap pelaku ekonomi memiliki peran masing-masing dalam perekonomian. Peran tiap-tiap pelaku ekonomi dalam perekonomian sebagai berikut.

A. Rumah Tangga Konsumen/Keluarga (RTK)
     Rumah tangga konsumen merupakan kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rumah tangga konsumen memiliki tiga peran, yaitu :

Ilustrasi Rumah Tangga Konsumen yang membeli barang

1. Sebagai Konsumen atau Pemakai Barang/Jasa
     Peran rumah tangga konsumen sebagai konsumen ditunjukkan dengan membeli dan mengonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Konsumsi barang/jasa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti belanja kebutuhan, membayar token listrik, dll.

2. Penyedia Faktor Produksi
     Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk yaitu sumber daya alam, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan.
   a) Alam, adalah segala bentuk yang disediakan oleh alam untuk digunakan sebagai faktor pendukung produksi barang/jasa. Peran rumah tangga konsumen dalam penyediaan faktor produksi alam ditunjukkan dengan menyewakan lahan atau tanah kepada rumah tangga produksi.
    b) Modal, adalah segala bentuk yang digunakan untuk memperlancar proses produksi dalam menghasilkan atau menambah nilai guna barang/jasa. Peran rumah tangga konsumen dalam penyediaan faktor produksi modal yaitu dengan menabung uang di Bank.
   c) Tenaga kerja, adalah faktor produksi berupa tenaga kerja manusia. Peran rumah tangga konsumen dalam penyedia faktor produksi tenaga kerja yaitu anggota keluarga yang menjadi tenaga kerja di suatu perusahaan.
  d) Kewirausahaan, adalah kemampuan seseorang dalam mengombinasikan faktor-faktor produksi yang dilakukan dalam proses produksi. Peran rumah tangga konsumen dalam faktor produksi kewirausahaan adalah sebagai sumber utama pemasok kewirausahaan.

3. Membayar Pajak kepada Pemerintah
     Rumah tangga keluarga diwajibkan membayar pajak kepada pemerintah atas penghasilan/balas jasa yang diperoleh. Pajak yang diterima pemerintah digunakan untuk membiayai pembangunan nasional demi  sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

B. Rumah Tangga Produsen/Perusahaan
     Rumah tangga perusahaan merupakan pelaku ekonomi yang menyediakan atau memproduksi barang/jasa bagi konsumen, guna memenuhi kebutuhan orang lain. Rumah tangga produsen memiliki empat peran, yaitu :

Ilustrasi Rumah Tangga Produsen yang memproduksi pakaian

1. Sebagai Produsen atau Penghasil Barang/Jasa
     Sebagai produsen, rumah tangga produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai bidang usahanya. Contoh peran rumah tangga produsen sebagai produsen yaitu perusahaan tekstil yang menghasilkan pakaian.

2. Pengguna Faktor Produksi
     Faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga perusahaan disediakan oleh rumah tangga konsumen (alam, modal, tenaga kerja, wirausaha). Atas penggunaan faktor produksi tersebut, rumah tangga perusahaan memberikan balas jasa kepada rumah tangga konsumen. Balas jasa tersebut berupa sewa, bunga, upah, dan laba/keuntungan.

3. Agen Pembangunan
     Peran rumah tangga perusahaan sebagai agen pembangunan yaitu rumah tangga perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan. Melalui kegiatan produksi, rumah tangga perusahaan dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan perusahaan. Kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan dengan memberikan upah diatas upah minimum regional  (UMR), menjamin keselamatan tenaga kerja,dan menjamin hari tua karyawan.

4. Sebagai Distributor atau Penyalur Barang/Jasa
     Rumah tangga perusahaan yang memiliki peran sebagai distributor umumnya bergerak dibidang perdagangan umum dan jasa. Peran ini ditunjukkan dengan menjadi mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen.

5. Menambah Pendapatan Negara dari Sektor Pajak
     Pemungutan pajak oleh pemerintah bertujuan menambah penerimaan negara guna membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan ekonomi. Dari pembayaran pajak oleh perusahaan, pendapatan negara akan bertambah.

C. Rumah Tangga Pemerintah
     Rumah tangga pemerintah merupakan peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Peran pemerintah tersebut bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menjaga stabilitas ekonomi. Ada empat peran rumah tangga pemerintah, yaitu :

Ilustrasi Kereta Api yang dibuat oleh PT KAI

1. Sebagai Regulator atau Pengatur dalam Kegiatan Ekonomi
     Sebagai pengatur perekonomian, rumah tangga pemerintah bertugas mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan ekonomi. Dalam menjalankan tugasnya, langkah yang dilakukan rumah tangga pemerintah yaitu membuat kebijakan dan peraturan melalui kementerian dan instansi terkait.

2. Sebagai Konsumen
    Peran rumah tangga pemerintah sebagai konsumen diwujudkan dengan membeli dan mengonsumsi berbagai barang/jasa untuk mengelola negara. Peran rumah tangga pemerintah sebagai konsumen, misalnya pengadaan seragam dinas dan penggunaan transportasi untuk perjalanan dinas.

3. Sebagai Produsen
     Peran rumah tangga pemerintah sebagai produsen diwujudkan dengan memproduksi barang/jasa. Peran rumah tangga pemerintah sebagai produsen, misalnya mendirikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Telekomunikasi Indonesia, dan PT Kereta Api Indonesia.

4. Sebagai Distributor
    Peran rumah tangga pemerintah sebagai distributor diwujudkan dalam penyaluran barang/jasa kepada masyarakat. Peran ini tampak dari adanya perum Bulog yang bertugas sebagai penyalur barang logistik pangan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.

D. Rumah Tangga Luar Negeri
     Rumah tangga luar negeri merupakan pelaku ekonomi yang saling bekerja sama antara satu negara dengan negara lainnya. Peran rumah tangga luar negeri ada 6, yaitu :

Ilustrasi jabat tangan sebagai simbol kerja sama antar negara

1. Sebagai Konsumen
     Masyarakat luar negeri merupakan konsumen produk-produk yang dihasilkan produsen dalam negeri. Sebagai contoh masyarakat Amerika Serikat membutuhkan teh, sementara masyarakat Indonesia memproduksi teh dari Indonesia. Kondisi ini mendorong masyarakat Amerika Serikat mengimpor teh dari Indonesia. Ilustrasi tersebut menunjukkan rumah tangga luar negeri (Amerika Serikat tadi) berperan sebagai konsumen teh Indonesia.

2. Sebagai Produsen
     Tidak semua barang dapat diproduksi oleh rumah tangga perusahaan dalam negeri, oleh karena itu barang-barang yang tidak dapat diproduksi harus diimpor. Sebagai contoh Indonesia belum mampu memproduksi sepeda motor. Sedangkan Jepang merupakan negara produsen otomotif terbesar. Kondisi ini mendorong Indonesia mengimpor sepeda motor dari Jepang. Ilustrasi tersebut menunjukkan rumah tangga luar negeri (Jepang tadi) berperan sebagai produsen sepeda motor.

3. Sebagai Investor
     Apabila disuatu negara mengalami kekurangan dana untuk menyelesaikan pembangunan proyek, maka untuk memenuhi investasi yang besar tersebut, negara akan mengundang investor asing  untuk menanamkan modal didalam negeri. Inventasi yang diberikan dapat berupa dana pinjaman atau dana hibah.

4. Melakukan Pertukaran Tenaga Kerja
     Negara yang memiliki jumlah tenaga kerja yang besar akan berupaya mengirim tenaga kerja ke negara lain. Sebagai contoh, Indonesia mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri guna memenuhi kebutuhan permintaan tenaga kerja luar negeri. Selain itu, Indonesia membutuhkan tenaga kerja ahli dari luar negeri dalam rangka pengembangan keahlian tenaga kerja dalam negeri. Ilustrasi tersebut menunjukkan rumah tangga luar negeri saling bertukar tenaga kerja dengan perusahaan dalam negeri.

5. Sebagai Pemberi Pinjaman Luar Negeri
     Pinjaman luar negeri akan menimbulkan kewajiban pembayaran kepada pihak asing dalam bentuk valuta asing. Pinjaman ini dimaksudkan untuk membantu perekonomian negara yang sedang mengalami kesulitan keuangan negara. Pinjaman ini bisa diperoleh melalui lembaga keuangan dunia, misalnya Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan Islamic Development Bank (IDB).

6. Sebagai Pemberian Bantuan Luar Negeri
     Bantuan luar negeri merupakan sumbangan yang disalurkan masyarakat luar negeri melalui negara atau lembaga keuangan dunia ke suatu negara. Sebagai contoh, bantuan untuk negara yang sedang terkena bencana ataupun akibat perang.

Demikian penjelasan tentang pelaku ekonomi dalam perekonomian. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih. 
Read More

Tanam Paksa van den Bosch

Hallo sobat semuanya dimana pun anda berada. Kali ini diblogku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu tentang tanam paksa pada zaman Belanda. Begini penjelasannya.

     Pada 1830 pemerintah Belanda mengalami kesulitan ekonomi karena kekosongan kas negara. Kondisi ini disebabkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan Belanda dalam menghadapi Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830-1831). Kesulitan ekonomi tersebut mendorong pemerintah Belanda mengeksploitasi Hindia Belanda (Indonesia) agar memberikan keuntungan bagi Belanda. Oleh karena itu, pada tahun 1830 pemerintah Belanda mengirim Johannes van den Bosch ke Hindia Belanda sebagai gubernur jenderal.
     Pada masa kepemimpinannya di Hindia Belanda, van den Bosch menerapkan kebijakan tanam paksa yang disebut dengan Cultuurstelsel. Kebijakan tanam paksa ini memiliki beberapa aturan yaitu sebagai berikut.
  1. Setiap penduduk wajib menyerahkan seperlima tanah atau lahan garapannya untuk ditanami tanaman wajib dan berkualitas ekspor, seperti kopi, tembakau, tebu, dan kakao/cokelat.
  2. Tanah yang disediakan untuk tanaman wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
  3. Hasil panen tanaman wajib harus diserahkan kepada pemerintah Belanda. Jika berlebih hasil panen, maka akan dikembalikan kepada rakyat.
  4. Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menanam tanaman wajib tidak boleh melebihi tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menanam padi, atau kurang lebih tiga bulan.
  5. Penduduk yang tidak memiliki tanah dan lahan, wajib bekerja selama 66 hari di perkebunan pemerintah.
  6. Setiap kerusakan atau kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda.
  7. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada kepala desa.
     Bagi pemerintah Belanda, kebijakan tanam paksa memberikan banyak keuntungan. Pelaksanaan tanaman paksa berhasil mengisi kekosongan kas negara. Selain itu, pemerintah memiliki anggaran untuk membangun jaringan transportasi. Akan tetapi, bagi rakyat kebijakan tanam paksa menyebabkan penderitaan. Kondisi ini terjadi karena dalam pelaksanaan tanam paksa sarat dengan penyimpangan. Penguasa Belanda memberlakukan cultuurprocenten yaitu hadiah atau persenan bagi pejabat lokal, yaitu kepada Bupati dan Kepala Desa. Kebijakan tersebut mengakibatkan para pejabat lokal semakin menekan rakyat sehingga beban rakyat semakin berat. Bentuk-bentuk penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan sistem tanam paksa sebagai berikut.
  1. Jatah tanah yang harus diserahkan penduduk untuk tanaman ekspor melebihi seperlima dari tanah garapan.
  2. Tanah yang ditanami tanaman wajib tetap ditarik pajak.
  3. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah yang telah ditentukan ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
  4. Petani lebih mencurahkan banyak tenaga untuk tanaman ekspor sehingga tidak sempat mengerjakan ladang sendiri.
  5. Petani yang tidak memiliki lahan garapan harus bekerja di pabrik atau perkebunan lebih dari 66 hari.
  6. Kegagalan panen tanaman wajib, menjadi tanggung jawab petani itu sendiri.
Ilustrasi Kopi yang merupakan jenis tanaman wajib ditanam saat tanam paksa

     Banyaknya penyelewengan dalam pelaksanaan tanam paksa mendorong munculnya kecaman, baik dari  bangsa Indonesia maupun bangsa Belanda sendiri. Salah satu orang Belanda yang mengecam tanam paksa tersebut yaitu Douwes Dekker (Multatuli). Dia menuntut agar tanam paksa dihapuskan. Kecaman dari berbagai pihak tersebut membuahkan hasil, ditandai dengan dihapusnya sistem tanam paksa tahun 1870.
     Dengan dihapusnya tanam paksa ini, tahun 1870 pemerintah Belanda mengeluarkan 2 undang-undang baru, yaitu :
  1. Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet), yang mengatur  tentang prinsip-prinsip politik ditanah jajahan. Undang-Undang tersebut juga menegaskan pihak swasta dapat menyewa tanah, baik tanah pemerintah maupun tanah penduduk.
  2. Undang-Undang Gula (Suiker Wet), yang berisi larangan untuk mengangkut tebu keluar Indonesia. Tebu harus diproses di Indonesia dan pihak swasta di beri kesempatan luas untuk mendirikan  pabrik gula baru.
     Dikeluarkannya kedua undang-undang ini menyebabkan semakin banyak pihak swasta memasuki tanah jajahan Indonesia. Mereka memainkan peranan penting dalam mengeksploitasi tanah jajahan yang mereka duduki, termasuk Indonesia.

Demikian penjelasan ini dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih. Wassalam...
Read More

Sewa Tanah Cetusan Raffles

Hallo sobat semuanya dimanapun anda berada. Kali ini diblogku Ilmu Sosial ini aku akan kasih ilmu tentang sistem Sewa Tanah yang dicetus pada zaman penjajahan Inggris. Begini penjelasannya..

     Selain bangsa Belanda dan Jepang menjajah di Indonesia, apakah anda mengetahui bahwa bangsa Inggris juga pernah menjajah Indonesia ? Bangsa Inggris berkuasa di Indonesia pada 1811-1816. Setelah Indonesia jatuh ketangan Inggris, Gubernur Jenderal East India Company (EIC), Lord Minto menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai penguasa di Indonesia. Salah satu kebijakan terkenal pada masa pemerintahan Raffles adalah sistem sewa tanah atau landrent-system atau Landelijk Stelsel. 

     Sistem sewa tanah tersebut memiliki beberapa aturan yaitu sebagai berikut :
  1. Petani harus menyewa tanah meskipun memiliki hak kepemilikan tanah tersebut.
  2. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah, jika kondisi tanah bagus maka harga jauh lebih tinggi.
  3. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
  4. Bagi yang tidak memiliki tanah akan dikenakan pajak kepala.
     Dalam perkembangannya, sistem sewa tanah dianggap memberatkan rakyat. Selain itu, sistem sewa tanah menggambarkan seolah-olah rakyat tidak memiliki tanah, padahal tanah tersebut adalah milik rakyat Indonesia. Hasil sewa tanah juga tidak seluruhnya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Sebagian besar hasil sewa tanah digunakan untuk kepentingan pemerintah Inggris. 

Ilustrasi Kebun Raya Bogor yang merupakan salah satu peninggalan sistem sewa tanah

     Pelaksanaan sistem sewa tanah di Indonesia memiliki banyak kelemahan sehingga mengalami kegagalan. Penyebab kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah di Indonesia sebagai berikut. 
  1. Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat memiliki luas tanah yang sama.
  2. Keterbatasan jumlah pegawai.
  3. Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani.
  4. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang. 

     Sistem sewa tanah diterapkan hampir seluruh Pulau Jawa. Batavia dan Parahyangan merupakan daerah yang tidak menerapkan sistem sewa tanah. Kondisi ini karena sebagian besar wilayah Batavia telah menjadi milik swasta. Sementara itu, daerah Parahyangan merupakan daerah wajib tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar bagi pemerintah.

     Demikian penjelasan ini dari saya. Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian, terima kasih. Wassalam. 
Read More

Kerja Paksa Zaman Belanda

Hallo sobat semuanya dimana pun anda berada. Kali ini diblogku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu tentang kerja paksa yang dilakukan pada zaman Belanda. Begini penjelasannya..

     Untuk mendapatkan keuntungan besar, pemerintah Belanda melaksanakan kebijakan kerja paksa. Kerja paksa pada zaman Belanda disebut dengan kerja rodi. Dalam melaksanakan kerja paksa bangsa Indonesia tidak diberi fasilitas memadai oleh pemerintah Belanda. Mereka tidak memperoleh penghasilan yang layak, tidak diperhatikan asupan makanannya, dan dipaksa melakukan pekerjaan di luar batas-batas kemanusiaan. Banyak rakyat Indonesia meninggal akibat kebijakan kerja paksa ini.
     Salah satu pekerjaan yang dikerjakan dalam kerja rodi ini yaitu pembuatan Jalan Anyer hingga Panarukan. Jalur tersebut membentang dari Anyer (Banten), Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Rembang, Surabaya, hingga Panarukan (Jawa Timur) dengan panjang sekira 1.000 km. Pembangunan jalan tersebut merupakan kebijakan Gubernur Jenderal Willem Daendels yang berkuasa pada 1808-1811. Pembangunan jalan Anyer-Panarukan merupakan salah satu bukti praktik kerja paksa pada masa kolonial. Jalur Anyer-Panarukan dibangun dengan tujuan utama untuk kepentingan militer pemerintah kolonial. Selain itu, jalur tersebut digunakan sebagai penghubung kota-kota penting di Pulau Jawa yang merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor. Dengan dibangunnya jalur tersebut, proses distribusi barang dan jasa untuk kepentingan kolonial juga berjalan dengan baik.
     Pembangunan jalur jalan Anyer-Panarukan dilakukan dengan tangan manusia dan melewati gunung yang terjal serta medan yang sulit dilewati. Puluhan ribu penduduk Indonesia dikerahkan secara paksa untuk membangun jalur tersebut. Mereka tidak digaji dan diberi makanan yang layak. Akibatnya, banyak rakyat Indonesia meninggal, baik kelaparan, dibunuh, maupun terserang penyakit.

Ilustrasi kerja paksa

     Selain pembangunan jalur Anyer-Panarukan, bentuk praktik kerja paksa pada masa kolonial sebagai berikut.
  1. Pembangunan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
  2. Pembangunan pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon.
  3. Pembangunan benteng-benteng pertahanan.
  4. Perbudakan di berbagai perusahaan tambang dan perkebunan.
Demikian penjelasan singkat saya ini tentang kerja paksa zaman Belanda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian, terima kasih. Wassalam.
Read More

Monopoli VOC dalam Perdagangan Indonesia

Halo sobat semua dimana pun anda berada. Kali ini diblogku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu tentang monopoli dalam perdagangan Indonesia. Begini penjelasannya..

     Secara etimologi monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu monos yang berarti sendiri dan polien yang berarti penjual. Dengan demikian, secara sederhana monopoli adalah suatu kondisi ketika hanya ada satu penjual yang menawarkan suatu barang atau jasa tertentu. Secara lebih luas, monopoli dapat diartikan sebagai penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu orang atau sedikit perusahaan.
     Di Indonesia praktik monopoli telah belangsung sejak masa kekuasaan VOC yang ditandai dengan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah, terutama di Maluku. Dalam usahanya melaksanakan monopoli, VOC menetapkan beberapa peraturan berikut.
  1. Rakyat Maluku dilarang menjual rempah-rempah selain kepada VOC.
  2. Jumlah tanaman rempah-rempah ditentukan oleh VOC.
  3. Tempat menanam rempah-rempah ditentukan pula oleh VOC.

Cengkeh merupakan salah satu rempah-rempah yang monopoli VOC
   
      Dalam melaksanakan monopoli perdagangan di Indonesia, VOC membuat beberapa strategi, termasuk itu pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi adalah patroli dengan perahu kora-kora yang dilengkapi senjata untuk mengawasi pelaksanaan monopoli di Maluku. Selain itu, untuk mempertahankan harga rempah-rempah VOC menggunakan hak ekstirpasi. Hak ekstirpasi adalah hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi produksi berlebih yang dapat menyebabkan harga rempah-rempah merosot.
      VOC juga melaksanakan politik pecah belah (devide et impera) untuk memperlancar monopoli perdagangan di Indonesia. Dengan menerapkan politik pecah belah, VOC berharap akan terjadi permusuhan antarkerajaan. Pada saat terjadi perang antarkerajaan maupun konflik dalam kerajaan, VOC akan mendukung salah satu pihak. Setelah pihak yang didukung VOC menang, VOC akan meminta balas jasa berupa monopoli perdagangan atas daerah tertentu.
       Kebijakan monopoli ini membuat rakyat Indonesia tidak memiliki kebebasan untuk menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil bumi mereka hanya kepada VOC meskipun VOC membeli hasil bumi rakyat dengan harga yang sangat rendah. Padahal jika rakyat menjual hasil buminya dengan pedagang lain, maka harga yang dijual akan jauh lebih tinggi. 

     Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh VOC untuk menjalankan kekuasaannya di Indonesia. Pelaksanaan ini mendapatkan izin dari pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda memberikan beberapa wewenang kepada VOC untuk menjalankan kekuasaan di Indonesia. Wewenang ini disebut sebagai hak oktroi, yang terdiri atas beberapa hak yaitu :
  1. Mencetak uang
  2. Memiliki angkatan perang
  3. Memerintah daerah yang diduduki
  4. Melakukan perjanjian dengan raja-raja
  5. Memonopoli perdagangan rempah-rempah
     Pada akhir abad XVIII VOC mengalami kemunduran. Kemunduran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Yaitu banyak pegawai yang korupsi, banyak pegawai yang tidak cakap/terampil, VOC sering terlibat perang yang mengeluarkan banyak biaya, VOC terlilit banyak hutang, serta timbulnya perlawanan diberbagai daerah Indonesia. Akhirnya, pemerintah Belanda mengambil alih saham VOC dan resmi membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799.

Ilustrasi korupsi yang menyebabkan VOC mundur

     Demikian penjelasan singkat mengenai monopoli VOC dalam perdagangan Indonesia. Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga materi ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian, terima kasih. Wassalam
Read More

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Halo sobat semuanya dimana pun anda berada. Di blogku Ilmu Sosial kali ini aku akan kasih ilmu tentang latar belakang kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia.

     Setelah bangsa Turki Utsmani berhasil menguasai Konstantinopel, perdagangan antara bangsa-bangsa Barat dan para pedagang Asia Barat terputus. Kondisi tersebut mendorong bangsa-bangsa Barat berusaha mencari daerah penghasil rempah-rempah melalui penjelajahan samudra. Kegiatan penjelajahan samudra mencari daerah penghasil rempah-rempah dilatarbelakangi beberapa faktor. 

Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia sebagai berikut. 

1. Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah, termasuk rempah-rempah
     Kondisi alam Indonesia berbeda dengan negara-negara di kawasan Eropa. Pengaruh lokasi menyebabkan perbedaan iklim dan kondisi tanah di Indonesia dan Eropa. Kondisi tersebut, tentunya menyebabkan hasil bumi yang dimiliki Indonesia dan Eropa berbeda. Kondisi Indonesia yang beriklim tropis membuat negara Indonesia banyak ditumbuhi berbagai tanaman. Termasuk didalamnya kekayaan rempah-rempah Indonesia. Sementara itu, Eropa beriklim subtropis dengan empat musim, yaitu panas, dingin, semi, dan gugur. Hal ini menyebabkan hanya beberapa tumbuhan yang dapat tumbuh di wilayah Eropa. Dapat disimpulkan bahwa bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah. Tapi itu semua untuk apa ? Begini..
     Rempah-rempah merupakan komoditas perdagangan yang diminati oleh banyak bangsa Barat. Rempah-rempah memiliki banyak manfaat bagi bangsa-bangsa Barat. Bagi bangsa-bangsa Barat, repah-rempah digunakan sebagai bahan obat, pengawet makanan, dan penghangat tubuh. Itu semua perlu karena kondisi iklim yang dimiliki bangsa Eropa yaitu iklim subtropis, yang didalamnya ada musim dingin. Berkaitan dengan hal ini mereka menggunakan rempah-rempah untuk bahan obat dan penghangat tubuh. Oleh karena itu rempah-rempah menjadi daya tarik bangsa Barat untuk datang ke Indonesia.

Ilustrasi rempah-rempah yang dimiliki Indonesia

2. Motivasi 3G (Gold, Glory, dan Gospel)
     Gold, Glory, dan Gospel (3G) merupakan semboyan yang memotivasi penjelajahan samudra bangsa-bangsa Barat. Motivasi 3G ini mendorong setiap negara Eropa berlomba-lomba menunjukkan eksistensi negaranya. 
     Gold berarti emas yang menggambarkan kekayaan. Artinya bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia untuk mencari segala bentuk kekayaan. Glory berati kejayaan, karena setelah mendapatkan kekayaan tentu kejayaan akan tercapai pula. Artinya bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia untuk mendapatkan kejayaan agar negaranya dipandang oleh negara lain. Sedangkan Gospel berarti penyebaran agama Nasrani. Artinya selain mencari kekayaan dan kejayaan, bangsa-bangsa Barat datang ke Indonesia untuk menyebarkan ajaran agama Nasrani. Menyebarkan ajaran agama Nasrani dianggap sebagai tugas mulia.

Ilustrasi Gold sebagai simbol kekayaan

3. Revolusi Industri
     Revolusi Industri adalah perubahan secara menyeluruh dalam proses produksi yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin dalam kegiatan produksi. Proses produksi yang semulanya menggunakan tenaga manusia dan hewan, kini beralih menggunakan tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam proses produksi menyebabkan kegiatan produksi menjadi lebih efektif dan efisien.
     Revolusi Industri dipicu oleh berbagai penemuan penting seperti mesin uap, kompas, dan mesin pemintal. Penggunaan mesin uap, sebagai mesin kapal merupakan teknologi baru saat itu. Dengan menggunakan mesin uap, perjalanan yang ditempuh menjadi lebih pendek. Berbagai penemuan tersebut mendorong bangsa-bangsa barat melakukan perkembangan industri. Akibatnya, bangsa-bangsa Barat semakin gencar melakukan penjelajahan samudra guna menemukan daerah baru untuk kepentingan industri.

Ilustrasi mesin uap

4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
     Bangsa-bangsa Barat saat itu telah mampu membuat kapal-kapal besar yang mampu mengarungi samudra. Kapal-kapal yang dibuat dilengkapi dengan kompas sehingga dapat mengurangi resiko tersesat. Selain itu, kapal yang dibuat telah dilengkapi dengan layar besar untuk memanfaatkan sistem angin. Berbagai perkembangan tersebut mendorong bangsa-bangsa Barat melakukan penjelajahan samudra hingga sampai ke Indonesia.

Ilustrasi kapal layar yang digunakan untuk mengarungi samudra

Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke Indonesia yaitu :
  1. Indonesia kaya dengan rempah-rempah.
  2. Motivasi 3G (Gold, Glory, dan Gospel).
  3. Kepentingan Revolusi Industri.
  4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mudah kan ? Itulah yang menjadi faktor melatarbelakangi bahwa bangsa-bangsa Barat datang ke Indonesia. Sekian penjelasan ini dari saya, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.
Read More

Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama Antarnegara ASEAN

Halo sobat semuanya dimanapun anda berada. Di blogku Ilmu Sosial ini aku akan kasih kalian ilmu tentang faktor-faktor pendorong dan penghambat kerja sama antarnegara Asean. 

     ASEAN merupakan organisasi internasional yang bersifat kawasan atau regional. ASEAN terdiri dari atas sepuluh negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Dengan demikian, dapat disimpulkan  kerja sama antar negara adalah upaya menjalin hubungan dua negara atau lebih dengan tujuan mencapai suatu kesepakatan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Kerja sama antarnegara terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut.

Ilustrasi kerja sama antarnegara

a. Faktor Pendorong

   1. Persamaan dan Perbedaan Sumber Daya Alam
       Negara-negara ASEAN terletak  di kawasan yang sama. Meskipun demikian, setiap negara memiliki potensi alam berbeda-beda. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya interaksi antarnegara yang saling membutuhkan. Misalnya Thailand merupakan penghasil beras utama di Asia, sedangkan Indonesia penghasil kayu. Indonesia melakukan impor beras Thailand. Sebaliknya, Thailand  memerlukan komoditas kayu  untuk berbagai keperluan.
       Persamaan sumber daya alam juga menjadi dasar terjadinya kerja sama antarnegara. Misalnya, persamaan sebagai penghasil beras. Dengan adanya persamaan ini, dibentuk organisasi bersama dalam bidang pengelolaan beras secara terpadu.

    2. Persamaan dan Perbedaan Wilayah
          Setiap negara memiliki kondisi wilayah yeng berbeda. Disisi lain, negara di ASEAN memiliki letak geografis yang sama. Sama-sama berada di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini mendorong negara-negara tersebut menjalin kerja sama untuk menjaga stabilitas dan kawasan Asia Tenggara.

   3. Perbedaan Perkembangan Teknologi
        Perkembangan teknologi di setiap negara memang berbeda. Ada yang berkembang dengan pesat, bahkan masih ada yang belum mengenal teknologi sepenuhnya. Dengan demikian, perlu kerja sama dalam bidang teknologi. Negara dengan teknologi sederhana dapat memenuhi kebutuhan teknologi tinggi dengan mengimpor peralatan teknologi dari luar negeri.

   4. Perbedaan dan Persamaan Budaya
       Budaya merupakan salah satu cirim khas dari setiap negara. Persamaan budaya antarnegara menjadi pendorong kerja sama di bidang budaya. Salah satu  budaya yang berkembang di Indonesia adalah budaya Melayu. Beberapa negara ASEAN lain juga memiliki budaya sama seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Persamaan ini mendorong adanya kerja sama dalam melestarikan budaya melayu.

Perbedaan perkembangan teknologi menjadi faktor pendorong kerja sama

b. Faktor  Penghambat

   1. Bencana
         Bencana dapat berupa bencana karena faktor alam maupun faktor manusia sendiri. Bencana alam disebabkan karena proses alam yang tidak seimbang, seperti gempa dan gunung meletus. Adapun bencana karena faktor manusia yaitu kerusuhan dan peperangan. Dari kedua bencana tersebut menyebabkan kondisi negara kurang aman dan tidak stabil. Oleh sebab itu, kegiatan kerja sama antar negara dapat terhambat.

   2. Ideologi Negara
       Ideologi merupakan sebuah dasar pokok pandangan hidup suatu negara, misalnya Indonesia berideologi Pancasila. Setiap ideologi memiliki cara pandang yang berbeda. Dengan demikian, ideologi memengaruhi kebijakan di suatu negara. Jika terjadi perbedaan pandangan dan kepentingan seperti ini, dapat mengambat kerja sama antar negara.

   3. Kebijakan Politik
       Perbedaan kebijakan dapat bersinggungan dengan kepentingan kerja sama. Tujuan kerja sama bisa saja tidak sesuai dengan kebijakan politik suatu negara.  Jika dampaknya membahayakan atau tidak bermanfaat, maka kerja sama tidak akan dilakukan.

   4. Perbedaan Kepentingan
       Setiap negara memiliki kepentingan pada masa depannya. Kepentingan tersebut bisa saja bertolak belakang maupun bersinergi. Perbedaan kepentingan itulah yang menghambat kerja sama.

   5. Perbedaan Mata Uang
       Mata uang merupakan alat tukar perdagangan. Perbedaan mata uang terletak pada nilai tukar mata uang. Misalnya Singapura mengekspor barang elektronik dengan Indonesia. Dengan demikian negara Indonesia harus membayar dengan mata uang Singapura. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar Singpura lebih rendah, pemerintah akan mengelurkan anggaran lebih banyak. Berkaitan dengan ini, perlu kestabilan kurs mata uang asing. Jika kurs mata uang asing di negara-negara ASEAN tidak stabil, kerja sama  antarnegara dapat terhambat. 

Perbedaan mata uang menjadi faktor penghambat kerja sama

Demikian, faktor pendorong dan faktor penghambat kerja sama antar negara ASEAN. Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat semua. Sekian, terima kasih.
Read More