Bagi bangsa Barat, dunia Timur (Indonesia) merupakan wilayah yang memiliki banyak sumber-sumber kehidupan. Dengan berbekal rasa ingin tahu dan semangat yang tinggi, membuat bangsa bangsa Barat berhasil menemukan dunia Timur, termasuk negara Indonesia. Mereka jugalah yang berhasil membuat rute rute perjalanan hingga mencapai ke Indonesia. Adapun proses perjalanan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia sebagai berikut.
|
Ilustrasi Rute Perjalanan Bangsa Eropa
|
a. Portugis
Bangsa Portugis merupakan pelopor kegiatan penjelajahan samudra. Keberanian para pelaut Portugis dalam penjelajahan samudra membuka jalan bagi penjelajahan samudra bangsa lainnya. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz memimpin rombongan penjelajahan Portugis. Rombongan ini melakukan penjelajahan dengan menyusuri pantai barat Afrika dan berhasil mencapai Tanjung Harapan pada 1488. Penjelajahan berikutnya dipimpin oleh Vasco da Gama yang berhasil mencapai daratan Kalikut, India, tahun 1497.
Tepatnya pada tahun 1511 bangsa Portugis berhasil menguasai Malaka dan menjalankan monopoli perdagangan di bawah pimpinan Alfonso de Alboquerque. Dengan adanya keberhasilan tersebut, kesempatan menguasai Indonesia semakin tinggi. Hingga akhirnya, setahun setelah menguasai Malaka, bangsa Portugis berhasil mencapai Kepulauan Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreau dan Fransisco Serrao.
Setelah sekian lama menguasai Maluku, Portugis berhasil memanfaatkan persaingan antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Dan Portugis bersekutu dengan Ternate dengan syarat Portugis berhak memonopoli rempah-rempah.
b. Spanyol
Rute perjalanan samudra bangsa Spanyol berbeda dengan rute perjalanan bangsa Portugis. Bangsa Spanyol menempuh perjalanan ke arah barat menyebrangi Samudra Atlantik. Christophorus Columbus berhasil mencapai Kepulauan Bahama pada tahun 1492 dan selanjutnya, Amerigo Vespuci berhasil menemukan Amerika pada 1499. Dari Daratan Amerika bangsa Spanyol melanjutkan pelayaran menyeberangi Samudera Pasifik dan akhirnya mendarat di Kepulauan Filipina. Bangsa Spanyol mendarat di Kepulauan Filipina dibawah pimpinan Ferdinand Magellan pada 1519. Karena Ferdinand Magellan tewas melawan penduduk setempat, akhirnya posisinya digantikan oleh Sebastian del Cano dan meneruskan penejalajahan hingga mencapai Kepulauan Maluku pada 1521.
Ketika Spanyol mencapai Kepulauan Maluku, daerah Ternate telah dikuasai Portugis. Kondisi ini membuat Spanyol memilih bersekutu bersama Tidore. Persaingan tersebut menyebabkan terjadinya pertempuran antara Spanyol dan Portugis. Spanyol bersekutu bersama Tidore menyerang Portugis yang bersekutu dengan Ternate. Akan tetapi, Spanyol dan Tidore kalah dan Spanyol harus menandatangani Perjanjian Saragosa pada 1529 yang membuat Spanyol harus meninggalkan Maluku (Indonesia) dan memusatkan kegiatannya di Filipina.
c. Inggris
Dalam melakukan penjelajahan samudera, bangsa Inggris mengikuti rute pelayaran bangsa Spanyol yaitu berlayar ke arah barat. Penjelajahan bangsa Inggris yang pertama dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendis. Penjelajahan ini berhasil mencapai ke Indonesia Timur, tepatnya di Ternate pada tahun 1580. Walaupun bangsa Inggris berhasil tiba lebih dahulu di Kepulauan Nusantara, pengaruhnya tidak terlalu besar seperti Belanda. Kondisi ini disebabkan persekutuan dagang Inggris yaitu East Indian Company (EIC) terdesak oleh Belanda. Dan ahkirnya, Inggris menyingkir ke India dan Asia Timur.
d. Belanda
Bangsa Belanda mengikuti rute pelayaran bangsa Portugis, karena banyak orang Belanda yang dulunya bekerja di pelayaran Portugis. Pelayaran Belanda juga berpedoman pada buku berjudul Iti-nerario near Oos ofte Portugaels indien (Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis. Buku tersebut memuat peta dan deskripsi terperinci mengenai penemuan bangsa Portugis.
Bangsa Belanda melakukan penjelajahan pertama yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Pada 1596 rombongan ini berhasil mendarat di pelabuhan Banten melalui Selat Sunda. Akan tetapi, Belanda di usir oleh warga setempat karena sikap sombong dan tidak sopan. Dua tahun setelah itu, tepatnya pada tahun 1598 Belanda mendarat untuk yang kedua kalinya di Banten dibawah pimpinan Jacob van Neck. Kedatangan ini disambut baik oleh penduduk setempat karena bersikap ramah dan sopan, tidak seperti yang pertama kalinya Belanda datang. Dari sinilah mulai penjajahan di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda.
EmoticonEmoticon