Apa Pengaruh Bentuk Muka Bumi Terhadap Aktivitas Penduduk ?

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Memiliki wilayah perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati didalamnya. Dan memiliki wilayah daratan yang kaya akan hutan hujan tropis yang menyimpan banyak kehidupan didalamnya. Dibalik keindahan dan keistimewaan yang dimiliki wilayah Indonesia, terdapat interaksi dan aktivitas manusia sesuai dengan bentuk wilayah yang ditinggalinya. Apa pengaruh bentuk muka bumi terhadap aktivitas penduduk ? Berikut penjelasannya.

1. Dataran Rendah
Dataran rendah terbentang mulai batas permukaan laut hingga ketinggian 200 m diatas permukaan laut (m dpl). Dataran rendah umumnya dapat dijumpai di daerah pantai dan pedalaman, sebab berbatasan langsung dengan permukaan laut. Karena berbatasan langsung dengan permukaan laut, dataran rendah memiliki topografi rata dan jenis tanah yang subur. Dataran rendah di Indonesia terbentang di wilayah pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa, dan pantai selatan Kalimantan. Pengaruh dataran rendah terhadap aktivitas penduduk yaitu mulai dari :

a. Mata pencaharian dan interaksi keruangan
Dataran rendah memiliki kesuburan tanah yang tinggi. Aktivitas penduduk yang dominan adalah aktivitas pertanian. Penduduk memanfaatkan lahan subur untuk aktivitas pertanian lahan basah. Selain pertanian, aktivitas penduduk seperti peternakan, perkebunan, perdagangan, jasa, nelayan, dan perindustrian atau kerajinan. Interaksi keruangan di dataran rendah berjalan lancar karena transportasi berkembang dengan baik. Berbagai jenis transportasi sepeda, sepeda motor, mobil, truk, kereta api, kapal, pesawat terbang juga berkembang pesat di dataran rendah.

b. Pola permukiman, bentuk rumah, dan jenis pakaian
Penduduk dapat membangun rumah secara tersebar, mengelompok, ataupun terpusat. Penduduk juga dapat mengembangkan pola permukiman memanjang mengikuti aliran sungai atau jalan raya. Daerah dataran rendah indentik dengan suhu undara yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan bentuk rumah dan jenis pakaian penduduk menyesuaikan kondisi alam. Penduduk membangun rumah dengan langit-langit tinggi, memiliki banyak jendela, ventilasi lebar, dan atap dari genting. Untuk jenis pakaian yang dikenakan yaitu pakaian berbahan tipis dan menyerap keringat.
Dataran rendah
Lahan pertanian di dataran rendah

2. Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan daratan luas yang relatif rata pada ketinggian lebih dari 400 m dpl. Dataran tinggi memiliki lereng yang curam dibagian pinggir yang memisahkan dari daerah sekitarnya. Dataran tinggi dapat terbentuk aliran lava yang menutup permukaan tanah luas, kemudian membeku. Dataran tinggi juga dapat terbentuk dari pelipatan batuan dan erosi permukaan batuan oleh hujan. Pengaruh dataran tinggi terhadap aktivitas penduduk mulai dari :

a. Mata pencaharian dan interaksi keruangan 
Aktivitas penduduk di daerah dataran tinggi adalah pertanian, perkebunan, dan perternakan. Sebagian penduduk di dataran tinggi menanam padi dan aneka sayuran. Suhu udara yang sejuk memungkinkan penduduk menanam sayuran seperti tomat, kol, dan cabai. Di sisi lain, dataran tinggi dapat dijadikan wisata alam bagi penduduk pendatang. Interaksi keruangan di dataran rendah tidak selancar seperti di dataran rendah. Hal ini disebabkan karena dataran tinggi memiliki lereng yang curam. Bukan berarti di dataran tinggi tidak memiliki kendaraan, kendaraan juga ada sama halnya dengan dataran rendah.

b. Pola permukiman, bentuk rumah, dan jenis pakaian
Pola permukaan penduduk dataran tinggi sama halnya dengan di dataran rendah, yaitu tersebar, mengelompok, dan terpusat. Akan tetapi, pola permukiman memanjang seperti di dataran rendah, tidak ditemukan di dataran tinggi, karena tidak memiliki aliran sungai. Dataran tinggi identik dengan suhu udara yang sejuk. Bentuk rumah di dataran tinggi lebih tertutup. Oleh karena itu, atap rumah dibuat pendek dan tidak memiliki banyak jendela atau ventilasi. Untuk jenis pakian yang dikenakan yaitu berbahan tebal dan tertutup untuk beradaptasi denga suhu udara yang dingin pada malam hari.
Perkebunan teh di daerah dataran tinggi
3. Bukit dan perbukitan
Bukit merupakan wilayah bentang alam yang memiliki pemukaan tanah lebih tinggi daripada permukaan tanah sekitarnya. Bentuk bukit menyerupai gunung, namun ukurannya lebih kecil. Ketinggi bukit di bawah gunung mencapai 200-300 m dpl. Bukit terbentuk dari patahan batuan, runtuhan batuan, dan erosi batuan. Pengaruh daerah bukit terhadap aktivitas penduduk yaitu :

a. Mata pencaharian dan interaksi keruangan
Aktivitas penduduk di perbukitan umumnya berupa pertanian lahan kering. Kegiatan pertanian lahan kering dilakukan di daerah yang sulit dilalui jalur air seperti bukit. Interaksi keruangan di daerah bukit atau perbukit terbatas dan tidak sebaik di daerah dataran rendah. Hal ini disebabkan kondisi perbukitan yang reliefnya tidak rata. Namun perbukitan dapat dikembangkan sebagai daerah pariwisata karena bentang alam yang indah dan udara yang sejuk.

b. Pola permukian, bentuk rumah, dan jenis pakaian
Kawasan permukiman di daerah perbukitan meyebar di daerah tertentu. Permukiman penduduk mengelompok di daerah datar di kaki bukit. Permukiman penduduk juga dapat berpola menyebar di daerah lereng yang agak datar. Daerah perbukitan memiliki suhu udara yang lebih dingin dari dataran rendah. Oleh karena itu, penduduk membangun rumah dengan atap pendek yang terbuat dari seng. Jenis pakaian pun lebih tebal dan lebih tertutup sesuai dengan kondisi suhu yang dingin.
Bukit dan perbukitan
Pertanian lahan kering di perbukitan

4. Gunung dan pegunungan
Gunung adalah bentuk muka bumi yang menjulang dengan ketinggian lebih dari 600 mdpl. Adapun pegunungan merupakan deretan gunung yang saling bersambungan. Indonesia memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian dari gunung tersebut berupa gunung yang masih aktif. Pengaruh daerah gunung atau pegunungan bagi aktivitas penduduk mulai dari :

a. Mata pencaharian dan interaksi keruangan 
Akibat dari letusan gunung berapi, membuat lahan di daerah pegunungan menjadi subur. Lahan yang subur dimanfaatkan penduduk untuk kegaitan pertanian. Jenis tanaman pertanian yang cocok di udara yang sejuk yaitu tanaman hias dan sayuran. Selain itu penduduk juga mengembangkan perkebunan seperti teh, kopi, dan cengkih. Penduduk juga dapat mengembangkan peternakan seperti sapi perah, kambing, ayam pedaging, dan ayam petelur. Interaksi keruangan di daerah pegunungan sulit berkembang karena topografi yang tidak rata dan lereng curam. Keadaan fisik ini menghambat pembangunan jaringan transpotasi. Namun, karena daerah pegunungan memiliki pemandangan yang sangat indah, menjadikan pegunungan menjadi sektor wisata.

b. Pola permukiman, bentuk rumah, dan jenis pakaian
Daerah pegunungan memungkinkan penduduk membangun permukiman dengan pola menyebar dan mengelompok di lereng bawah atau kaki gunung. Bentuk rumah di daerah pegunungan di buat dengan atap pendek dan terbuat dari seng. Jendela dan ventilasi berjumlah sedikit. Umumnya penduduk memiliki tungku di rumahnya untuk menghangatkan tubuh. Jenis pakaian berbahan tebal dan tertutup untuk menghangatkan tubuh.
Gunung sebagai tempat wisata yang indah


Read More

Rute Perjalanan Bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda) ke Indonesia

Bagi bangsa Barat, dunia Timur (Indonesia) merupakan wilayah yang memiliki banyak sumber-sumber kehidupan. Dengan berbekal rasa ingin tahu dan semangat yang tinggi, membuat bangsa bangsa Barat berhasil menemukan dunia Timur, termasuk negara Indonesia. Mereka jugalah yang berhasil membuat rute rute perjalanan hingga mencapai ke Indonesia. Adapun proses perjalanan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia sebagai berikut.

Ilustrasi Rute Perjalanan Bangsa Eropa
Ilustrasi Rute Perjalanan Bangsa Eropa

a. Portugis
Bangsa Portugis merupakan pelopor kegiatan penjelajahan samudra. Keberanian para pelaut Portugis dalam penjelajahan samudra membuka jalan bagi penjelajahan samudra bangsa lainnya. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz memimpin rombongan penjelajahan Portugis. Rombongan ini melakukan penjelajahan dengan menyusuri pantai barat Afrika dan berhasil mencapai Tanjung Harapan pada 1488. Penjelajahan berikutnya dipimpin oleh Vasco da Gama yang berhasil mencapai daratan Kalikut, India, tahun 1497.

Tepatnya pada tahun 1511 bangsa Portugis berhasil menguasai Malaka dan menjalankan monopoli perdagangan di bawah pimpinan Alfonso de Alboquerque. Dengan adanya keberhasilan tersebut, kesempatan menguasai Indonesia semakin tinggi. Hingga akhirnya, setahun setelah menguasai Malaka, bangsa Portugis berhasil mencapai Kepulauan Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreau dan Fransisco Serrao.

Setelah sekian lama menguasai Maluku, Portugis berhasil memanfaatkan persaingan antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Dan Portugis bersekutu dengan Ternate dengan syarat Portugis berhak memonopoli rempah-rempah.

b. Spanyol
Rute perjalanan samudra bangsa Spanyol berbeda dengan rute perjalanan bangsa Portugis. Bangsa Spanyol menempuh perjalanan ke arah barat menyebrangi Samudra Atlantik. Christophorus Columbus berhasil mencapai Kepulauan Bahama pada tahun 1492 dan selanjutnya, Amerigo Vespuci berhasil menemukan Amerika pada 1499. Dari Daratan Amerika bangsa Spanyol melanjutkan pelayaran menyeberangi Samudera Pasifik dan akhirnya mendarat di Kepulauan Filipina. Bangsa Spanyol mendarat di Kepulauan Filipina dibawah pimpinan Ferdinand Magellan pada 1519. Karena Ferdinand Magellan tewas melawan penduduk setempat, akhirnya posisinya digantikan oleh Sebastian del Cano dan meneruskan penejalajahan hingga mencapai Kepulauan Maluku pada 1521.

Ketika Spanyol mencapai Kepulauan Maluku, daerah Ternate telah dikuasai Portugis. Kondisi ini membuat Spanyol memilih bersekutu bersama Tidore. Persaingan tersebut menyebabkan  terjadinya pertempuran antara Spanyol dan Portugis. Spanyol bersekutu bersama Tidore menyerang Portugis yang bersekutu dengan Ternate. Akan tetapi, Spanyol dan Tidore kalah dan Spanyol harus menandatangani Perjanjian Saragosa pada 1529 yang membuat Spanyol harus meninggalkan Maluku (Indonesia) dan memusatkan kegiatannya di Filipina.

c. Inggris
Dalam melakukan penjelajahan samudera, bangsa Inggris mengikuti rute pelayaran bangsa Spanyol yaitu berlayar ke arah barat. Penjelajahan bangsa Inggris yang pertama dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendis. Penjelajahan ini berhasil mencapai ke Indonesia Timur, tepatnya di Ternate pada tahun 1580. Walaupun bangsa Inggris berhasil tiba lebih dahulu di Kepulauan Nusantara, pengaruhnya tidak terlalu besar seperti Belanda. Kondisi ini disebabkan persekutuan dagang Inggris yaitu East Indian Company (EIC) terdesak oleh Belanda. Dan ahkirnya, Inggris menyingkir ke India dan Asia Timur.

d. Belanda
Bangsa Belanda mengikuti rute pelayaran bangsa Portugis, karena banyak orang Belanda yang dulunya bekerja di pelayaran Portugis. Pelayaran Belanda juga berpedoman pada buku berjudul Iti-nerario near Oos ofte Portugaels indien (Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis. Buku tersebut memuat peta dan deskripsi terperinci mengenai penemuan bangsa Portugis. 

Bangsa Belanda melakukan penjelajahan pertama yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Pada 1596 rombongan ini berhasil mendarat di pelabuhan Banten melalui Selat Sunda. Akan tetapi, Belanda di usir oleh warga setempat karena sikap sombong dan tidak sopan. Dua tahun setelah itu, tepatnya pada tahun 1598 Belanda mendarat untuk yang kedua kalinya di Banten dibawah pimpinan Jacob van Neck. Kedatangan ini disambut baik oleh penduduk setempat karena bersikap ramah dan sopan, tidak seperti yang pertama kalinya Belanda datang. Dari sinilah mulai penjajahan di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda.

Read More

Teori Masuknya Agama Hindu-Buddha di Indonesia

Hallo sobat semuanya dimana pun anda berada. Kali ini di blogku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu tentang macam-macam teori yang menyatakan tentang masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia.

Setelah masa praaksara, kehidupan masyarakat Indonesia memasuki  masa Hindu-Buddha. Masa ini sering disebut masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur budaya India di Indonesia. Pada masa Hindu-Buddha terjadi berbagai kemajuan, baik dalam bidang pemikiran maupun hasil-hasil budaya. Dengan masuknya pengaruh Hindu-Buddha, kebudayaan bangsa Indonesia menjadi semakin beragam. Kondisi ini terjadi karena bangsa Indonesia memadukan kebudayaan asli dengan kebudayaan Hindu-Buddha.


Ada beberapa teori yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia. Tiap-tiap teori disertai dengan bukti pendukung yang kuat. Beberapa teori tentang masuknya Hindu-Buddha adalah yakni :

1. Teori Waisya
Teori Waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Menurut teori ini, pengaruh HIndu-Buddha di Indonesia dibawa oleh para golongan pedagang (waisya) India dan disebarkan melalui jalan damai. Sebagian pedagang menetap di Indonesia kemudian menikah dengan penduduk asli Indonesia. Melalui pernikahan tersebut, pengaruh kebudayaan India menyebar dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

2. Teori Kesatria
Teori Kesatria dikemukakan oleh R.C. Majundar. Menurut teori ini, pengaruh Hindu-Buddha berkembang dengan munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Indonesia disebabkan oleh peranan kaum kesatria atau para prajurit India. Para prajurit di India diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat J.L. Moens yang menyatakan para kesatria melarikan diri dan mendirikan kerajaan di Indonesia karena mereka kalah perang di India Selatan.

3. Teori Brahmana
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Menurut teori ini, pengaruh Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana (pendeta, agamawan). Pendapat ini didasarkan atas temuan prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, yang hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Para kaum Brahmana diundang ke Asia Tenggara untuk keperluan upacara keagamaan. Seperti pelaksanaan upacara inisiasi yang dilakukan oleh para kepala suku agar mereka menjadi golongan kesatria.

4. Teori Arus Balik
Teori arus balik dikemukakan oleh F.D.K. Bosch. Menurut teori ini, banyak pemuda di wilayah Indonesia belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Kelompok pemuda tersebut kemudia belajar dan dididik oleh orang India ditempat belajar yang disebut sanggha. Setelah memperoleh ilmu, mereka akan kembali ke wilayah Indonesia untuk menyebarkan agama Hindu-Buddha tersebut.

5. Teori Sudra
Teori Sudra dikemukakan oleh Von van Feber. Menurut teori ini, Von van Feber mengungkapkan peperangan yang terjadi di India menyebabkan golongan sudra (budak) menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diperkirakan golongan sudra berperan dalam penyebaran agama Hindu-Buddha di Indonesia.

Dapat disimpulkan teman-teman, ada 5 teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai teori masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia, yakni :
  1. Teori Waisya : Dibawa oleh pedagang.
  2. Teori Kesatria : Dibawa oleh prajurit.
  3. Teori Brahmana : Dibawa oleh kaum pendeta atau agamawan.
  4. Teori Arus Balik : Dibawa oleh masyarakat lokal yang belajar di India.
  5. Teori Sudra : Dibawa oleh  budak atau pembantu.
Demikian penjelasan mengenai beberapa teori yang menyatakan tentang masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat. Sekian terima kasih.
Read More

Macam-macam Zaman Praaksara secara Arkeologis

Hallo sobat semuanya dimana pun anda berada. Kali ini di blogku Ilmu Sosial aku akan beri ilmu tentang 2 macam zaman pada masa praaksara secara arkeologis. Selain secara arkeologis ada juga pembagian zaman secara geologis, bisa dibaca disini.

Periodasi secara arrkeologis didasarkan pada benda-benda peninggalan budaya masyarakat pada masa praaksara. Para ahli arkeologi membagi zaman praaksara menjadi dua macam, yaitu zaman batu dan zaman logam. Penjelasan mengenai zaman batu dan zaman logam sebagai berikut.

1. Zaman Batu
Zaman batu merupakan zaman ketika sebagian besar perkakas atau peralatan penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Berdasarkan  hasil temuan arkeologis, zaman batu dibagi menjadi beberapa zaman berikut ini.

  • Zaman paleolitikum (zaman batu tua) berlangsung pada masa pleistosen akhir selama sekira 600.000 tahun. Ciri-ciri benda peninggalan zaman paleolitikum antara lain alat-alat batu yang masih bersifat kasar dan cara pembuatannya tidak diasah. Contoh peninggalannya yaitu kapak genggam dan kapak perimbas.
Gamabar Kapak Genggam

  • Zaman mesolitikum (zaman batu tengah) dimulai pada akhir zaman es atau sekira 10.000 tahun yang lalu. Manusia pada masa sudah hidup menetap. Akan tetapi, ciri-ciri peninggalannya masih seperti zaman paleolitikum, yang bersifat kasar. Benda peninggalan pada zaman mesolitikum antara lain kapak sumatra atau sumatralith. Kapak ini sejenis dengan kapak genggam yang ditemukan  didalam bukit kerang disepanjang pantai utara Sumatra. Selain itu, zaman ini meninggalkan kjokkenmoddinger dan abris sous rouche. Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur yang menggunung ditepi pantai, biasanya berupa kulit kerang, dan tulang ikan. Sedangkan abris sous rouche merupakan gua sebagai tempat tinggal yang bagian atasnya tertutup sehingga terlindung dari panas dan hujan.
Kjokkenmoddinger yang berupa sampah kulit kerang

  • Zaman neolitikum (zaman batu muda) berlangsung sejak sekira 1.500 sebelum masehi. Pada zaman ini manusia hidup menetap dengan kehidupannya bercocok tanam, membuat tembikar, dan membuat tenunan. Ciri-ciri peninggalannya antara lain alat batu yang sudah diasah dan pembuatannya lebih halus. Contoh benda peninggalannya yaitu kapak lonjong dan kapak persegi.
Gambar Kapak Lonjong

  • Zaman megalitikum (zaman batu besar) ditandai munculnya kebudayaan dalam bentuk monumen yang terbuat dari batu berukuran besar untuk menghormati arwah nenek moyang. Benda peninggalannya seperti menhir, dolmen, kubur peti batu, waruga, sarkofagus, punden berundak, dan patung.
Menhir merupakan peninggalan zaman megalitikum

2. Zaman Logam
Zaman logam atau zaman perundagian merupakan zaman dimana benda peninggalannya tebuat dari logam. Pada zaman ini manusia sudah mengenal teknik melebur dan mencetak logam menjadi peralatan yang dinginkan. Zaman logam berbagi menjadi zaman tembaga, perunggu, dan besi. Periode ini disebut masa perundagian karena dalam masyarakat muncul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Kepandaian melebur perunggu dan besi berasal dari kebudayaan Dongson di Teluk Tonkin (Vietnam).

Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Di Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan zaman besi, sedangkan zaman tembaga tidak. Ini dikarenakan kebudayaan logam masuk ke Indonesia pada zaman perunggu dan zaman besi. Benda peninggalan pada zaman logam seperti kapak corong, nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, dan candrasa.

Gambar Candrasa peninggalan zaman logam

Demikan penjelasan ini dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih.
Read More

Macam-macam Zaman Praaksara secara Geologis

Hallo sobat semuanya dimanapun anda berada. Kali ini diblogku Ilmu Sosial aku akan kasih ilmu kepada kalian tentang 4 macam zaman pada masa praaksara secara geologis. Perkembangan kehidupan masa praaksara dapat diketahui melalui periodisasi atau pembabakan zaman praaksara. 

Sebelum adanya kehidupan, bumi mengalami beberapa perubahan. Pada awalnya bumi dalam keadaan panas dan pijar. Pada masa itu tidak ada satu pun makhluk yang hidup pada masa itu. Selanjutnya, bumi mulai mendingin dan terbentuklah kerak atau kulit bumi. Seiring mendinginnya suhu bumi, kehidupan makhluk hidup mulai muncul.

Ilustrasi gambar Bumi yang kita tempati

Proses perubahan bumi terbagai atas beberapa fase atau zaman. Tiap-tiap fase perubahan bumi memerlukan waktu yang lama hingga jutaan tahun. Menurut ahli geologi, sejarah perkembangan bumi terbagi menjadi empat zaman berikut.

1. Zaman Azoikum
Zaman azoikum berasal dari kata a yang berarti tidak, dan zoon yang berarti hidup. Zaman azoikum merupakan zaman ketika bumi masih sangat panas sehingga belum memungkinkan adanya tanda-tanda kehidupan. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu archaikum dan pracambrium. Periode ini terjadi sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa ini hanya terdapat binatang-binatang yang belum memiliki tulang.

2. Zaman Paleozoikum
Zaman paleozoikum berasal dari kata paleos yang berarti purba atau tua. Zaman paleozoikum merupakan zaman ketika dibumi terdapat kehidupan makhluk yang pertama atau tua. Periode ini terjadi sekitar 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini terbagi menjadi beberapa zaman seperti, cambrium (mulai ada kehidupan primitif), silur (mulai ada kehidupan hewan bertulang belakang tua), devon (mulai ada kehidupan binantang jenis amfibi tertua), carbon (mulai ada hewan yang merayap) dan pern (mulai ada hewana darat).

3. Zaman Mesozoikum
Zaman mesozoikum berasal dari kata meso yang berarti pertengahan. Zaman mesozoikum merupakan zaman pertengahan. Periode ini terjadi sekira 140 juta tahun yang lalu. Kehidupan bumi pada zaman ini mulai berkembang. Kondisi tersebut ditandai dengan munculnya hewan reptil besar seperti dinosaurus dan atlantosaurus, ikan-ikan besar, dan beberapa binantang menyusui. Periode ini dibagi lagi menjadi trias (terdapat kehidupan ikan, amfibi, reptil), jura (terdapat reptil sebangsa katak), dan calcium (terdapat burung pertama, dan tumbuhan berbunga).

Dinosaurus merupakan makhluk hidup pada zaman mesozoikum

4. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikum berarti zaman baru atau muda. Periode ini terjadi sekitar  60 juta tahun yang lalu. Zaman neozoikum dibagi menjadi dua zaman, yaitu zaman tersier dan kuarter.

  • Zaman tersier, jenis-jenis reptil mulai punah dan banyal ditemukan binatang yang menyusui. Contohnya jenis gajah purba (mammuthus), beberapa kera seperti gorila dan orang utan.
  • Zaman kuarter, zaman ini adalah awal dari kehidupan manusia pertama dimuka bumi. Yaitu zaman ditemukannya ketika Homo sapiens mulai hidup.
Demikian, penjelasan ini dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih.
Read More

Apa Itu Masa Praaksara

Hallo sobat semuanya. Kali ini diblogku Ilmu Sosial aku akan menjelaskan tentang pengertian masa praaksara. Kehidupan manusia dimuka bumi telah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Sejak saat itu kehidupan manusia terus berkembang. Dari waktu ke waktu kehidupan manusia mengalami perkembangan ke arah yang lebih maju dari sebelumnya. Kehidupan manusia di bumi diawali dari masa sebelum mengenal tulisan. Masa tersebut biasa disebut sebagai masa praaksara. Untuk mengenal masa praaksara lebih jauh, simak penjelasan berikut.

Masa praaksara merupakan periode dalam kehidupan manusia ketika manusia belum mengenal tulisan. Pra berarti sebelum dan aksara berarti tulisan. Zaman praaksara juga dikenal dengan zaman nirleka. Nirleka berasal dari kata nir yang berarti tidak dan leka yang berarti tulisan. Berarti zaman yang tidak ada tulisan. Jadi, masa praaksara atau zaman nirleka berarti zaman ketika manusia belum atau tidak mengenal tulisan.


Masa praaksara berlangsung sejak manusia belum mengenal tulisan hingga mulai mengenal tulisan. Mengapa tulisan menjadi pembatas masa praaksara ? Aksara atau tulisan  atau tulisan merupakan hasil kebudayaan manusia. Aksara digunakan untuk berkomunikasi dan menyimpan informasi. Manusia yang telah mengenal tulisan biasanya meninggalkan catatan-catatan tertulis kepada generasi selanjutnya. Catatan tersebut dapat berupa batu tertulis (prasasti) atau naskah-naskah kuno. Melalui catatan tersebut, generasi penerus dapat mengetahui kehidupan manusia pada zaman dahulu. Dengan demikian, perkembangan tulisan menjadi faktor penting untuk mengetahui suatu peradaban.

Berakhirnya masa praaksara di setiap daerah berbeda-berbeda. Bangsa Mesopotamia saja mulai mengenal tulisan sekitar tahun 3.000 sebelum Masehi. Dapat disimpulkan bahwa bangsa Mesopotamia telah meninggalkan masa praaksara sekitar tahun 3.000 sebelum Masehi. Lalu, kapan bangsa Indonesia mengenal tulisan ? Masyarakat Indonesia diperkirakan mulai mengenal tulisan pada tahun 400 Masehi. Perkiraan ini didasarkan pada penemuan Yupa (Batu tertulis peninggalan Kerajaan Kutai) di Muarakaman, Kalimantan Timur. Bahasa dan bentuk huruf yang digunakan pada Yupa menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat sekira tahun 400 Masehi.

Prasasti Yupa, sumber wikipedia

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, masa praaksara merupakan masa dimana manusia belum mengenal tulisan sehingga masa ini tidak terdapat peninggalan tertulis. Kehidupan manusia pada masa ini dapat dipelajari melalui benda-benda peninggalan manusia yang hidup pada masa itu. Peninggalan itu dapat berupa fosil dan artefak. Dari fosil para ahli mengetahui pertumbuhan fisik makhluk hidup pada masa praaksara. Sementara itu, artefak membantu para ahli memperkirakan perkembangan kehidupan manusia pada masa praaksara.

Demikian penjelasan ini dari saya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Sekian terimakasih.
Read More

Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Hallo sobat semuanya dimanapun anda berada. Kali ini di blogku Ilmu Sosial aku akan membahas tentang Faktor Pendorong Interaksi Sosial. Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat didorong oleh beberapa faktor. Faktor pendorong interaksi sosial dapat berasal dari dalam ataupun luar individu. Apa saja faktor pendorong terjadinya interaksi sosial ? Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial sebagai berikut.

a. Imitasi
Imitasi merupakan sikap yang menunjukkan kecenderungan seseorang dalam meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Imitasi dapat bersifat positif dan negatif. Imitasi yang bersifat positif dapat mendukung proses sosial yang mengarah pada pola kerja sama. Sebaliknya, imitasi yang bersifat negatif dapat menggoyahkan kondisi sosial dan budaya masyarakat. Contohnya seseorang meniru gaya rambut idolanya.

Mengikuti gaya rambut idola merupakan contoh Imitasi

b. Sugesti
Sugesti merupakan sikap, pandangan, dan pendapat orang lain yang diterima tanpa pikir ulang. Sugesti belum tentu diberikan oleh orang lain, tetapi dapat berasal dari diri sendiri. Sugesti menunjukkan suatu tindakan yang dilakukan tanpa berpikir panjang. Sugesti dapat dilakukan melalui saran, kritik, dan tindakan/perilaku.

Menerima saran dan kritik seseorang tanpa pikir ulang merupakan contoh Sugesti

c. Indentifikasi
Identifikasi merupakan sikap yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan sesorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi bersifat lebih mendalam jika dibandingkan dengan imitasi. Proses identifikasi didorong dengan keinginan untuk belajar dari pihak lain yang patut diteladani. Contohnya anak rajin, sopan,  jujur dan pekerja keras yang ia teladani dari sikap orang tuanya.

Anak yang pekerja keras meniru sifat orang tuanya yang pekerja keras pula

d. Simpati
Simpati merupakan proses ketertarikan seseorang kepada pihak lain yang berkaitan dengan perilaku atau penampilan seseorang. Simpati muncul berdasarkan dorongan perasaan. Proses simpati dapat berkembang secara lebih dalam. Simpati mengarahkan kepada perasaan seseorang pada ekspresi, kekaguman, kesenangan, dan kedekatan.

Kekaguman dengan orang lain merupakan contoh Simpati

e. Empati
Empati merupakan kemampuan seseorang untuk mengolah emosi seakan dia mengalami kondisi yang dirasakan oleh orang lain. Sikap empati yang dikembangkan dengan baik, membuat seseorang memiliki sikap peduli sosial yang tinggi. Contohnya bakti sosial dan memberi bantuan/sumbangan.

Memberi sumbangan merupakan contoh Empati

f. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang. Motivasi bisa muncul dari diri sendiri maupun orang lain. Motivasi yang muncul dari orang lain menunjukkan bahwa orang lain memberikan dorongan dan semangat agar seseorang mampu memperbaiki kualitas hidupnya.

Motivasi memberikan seseorang semangat dalam menjalani kehidupan

Demikian penjelasan tentang faktor pendorong interaksi sosial. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih, sampai jumpa.
Read More